Jakarta — Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen sekaligus mantan pilar Real Madrid, kembali mencuri perhatian publik setelah rumor beredar bahwa ia menjadi kandidat utama pengganti Carlo Ancelotti di Santiago Bernabeu. Spekulasi ini semakin ramai diperbincangkan usai Real Madrid terdepak dari Liga Champions.
Diperkirakan, manajemen Los Blancos tengah mempertimbangkan opsi untuk melepas Ancelotti di akhir musim. Di tengah ketidakpastian tersebut, nama Alonso mencuat sebagai sosok ideal yang diyakini mampu membawa semangat baru ke ruang ganti Real Madrid.
Sejak awal tahun 2025, kabar soal kemungkinan Alonso mengambil alih kursi panas di Bernabeu sudah ramai dibicarakan. Walaupun rumor kedekatan Real Madrid dengan Alonso terus berkembang, pria asal Spanyol itu tetap menunjukkan sikap konsisten: enggan memberikan komentar. Prioritas Alonso saat ini adalah menuntaskan musim bersama Bayer Leverkusen dengan hasil maksimal.
Meski sempat tersiar kabar tentang pertemuan perwakilan Real Madrid dengan Alonso di Valdebebas, pusat latihan mereka, tekad Alonso tetap tidak tergoyahkan. Alonso tetap menahan diri untuk tidak terjebak dalam rumor tersebut.
Pihak Bayer Leverkusen, lewat sang CEO, juga menyuarakan optimisme bahwa Alonso akan tetap bertahan di BayArena untuk musim depan. Namun di sisi lain, Real Madrid dituntut untuk segera menentukan langkah. Los Blancos berambisi menunjuk pelatih baru sebelum Piala Dunia Antarklub yang berlangsung musim panas ini.
Respons Xabi Alonso Terkait Rumor Real Madrid

Spekulasi ketertarikan Real Madrid terhadap dirinya akhirnya ditanggapi oleh Xabi Alonso. Eks gelandang Liverpool itu dengan tegas menyatakan bahwa pikirannya sepenuhnya untuk Leverkusen. Ia menolak terlibat dalam diskusi soal masa depannya dan menekankan pentingnya fokus pada misi musim ini.
“Bukan saat yang tepat membicarakan masa depanku. Kami lagi memasuki fase yang sangat penting musim ini,” ujar Alonso seperti dilansir BBC Sport.
“Saya tidak ingin mengomentari soal spekulasi dan rumor. Saya tahu rumor seperti ini akan selalu ada, tapi yang terpenting buatku adalah apa yang ada sekarang ini,” sambungnya.
Lewat pernyataannya itu, Alonso kembali menunjukkan profesionalisme tinggi. Ia tidak mau kehilangan fokus di saat Leverkusen tengah berjuang di momen-momen krusial.
Perjalanan Cemerlang Xabi Alonso Bersama Leverkusen
Bukan tanpa alasan Real Madrid kepincut pada sosok Xabi Alonso. Sejak mengambil alih Leverkusen, pria berusia 43 tahun itu mampu membuktikan dirinya sebagai pelatih muda berbakat. Musim lalu, Alonso berhasil mencatatkan prestasi luar biasa dengan membawa Leverkusen meraih gelar juara Bundesliga — pencapaian yang semakin mengagumkan karena mereka melakukannya tanpa satu pun kekalahan. Capaian itu mematahkan dominasi panjang Bayern Munchen di kompetisi tertinggi Jerman.
Bersama Leverkusen, Alonso menunjukkan filosofi permainan modern dan efektif. Statistiknya pun berbicara: dari 135 pertandingan yang telah dijalani, Leverkusen mencatatkan 87 kemenangan dan hanya 18 kali menelan kekalahan. Ini memperlihatkan betapa cepat dan efektifnya perubahan yang dibawa Alonso ke dalam tim.
Gaya kepemimpinan Alonso yang tenang namun tegas, ditambah kecerdasannya dalam mengatur strategi di lapangan, membuatnya menjadi salah satu pelatih muda yang paling diperhitungkan di Eropa saat ini.
Real Madrid dalam Pencarian
Desakan untuk segera mencari suksesor Ancelotti semakin kuat. Tak hanya karena tersingkir dari Liga Champions, pihak manajemen Madrid juga ingin menjaga kestabilan tim menjelang tampil di Piala Dunia Antarklub.
Nama Alonso menjadi kandidat favorit bukan hanya karena latar belakangnya sebagai mantan pemain Real Madrid, tetapi juga karena kemampuannya membentuk tim muda dan penuh energi, sesuatu yang sangat dibutuhkan Madrid untuk memulai era baru.
Meski demikian, dengan sikap tegas Alonso yang memilih untuk tidak memikirkan tawaran hingga musim berakhir, Real Madrid mungkin harus bersabar lebih lama. Keputusan Alonso baru akan ditentukan setelah ia menyelesaikan komitmennya di Bundesliga musim ini.
Dengan fokus penuh pada Leverkusen, Alonso seolah mengirimkan pesan bahwa dirinya lebih mementingkan kehormatan profesional dibanding terburu-buru mengejar peluang besar. Pilihan ini tentu menunjukkan betapa matang dan bijaksananya sosok yang satu ini.
Kini, pertanyaan besarnya: akankah Xabi Alonso benar-benar kembali ke Santiago Bernabeu sebagai pelatih dalam waktu dekat? Ataukah ia masih ingin melanjutkan perjalanan membangun dinasti di Leverkusen? Hanya waktu yang akan menjawab